BUDIDAYA TANAMAN CABAI
Budidaya Tanaman Cabai
1. Pengertian
Tanaman cabai (capsicum anum L) adalah tanaman perdu yang memikliki rasa buah pedas. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin . diantaranya adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Cabai banyak dibudidayakan masyarakat petani karena harga jualnya yang tinggi.
2. Tehnik Budidaya
Dalam budidaya cabai adalah pemilihan benih dan pembibitan, kriteria benih yang baik digunakan sebagai bibit adalah benih berasal dari pohon yang sehat dalam artian, tanaman induk yang akan diambil buahnya sebagai bibit tidak terserang hama dan penyakit. Selain itu benih yang dipakai harus benih yang bernas atau berisi serta ukuran benihnya seragam. Kebutuhan benih setiap hektar adalah sekitar 150–300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 gram.
Berikut ini Merupakan Tahap-tahap Pembudidayaan Tanaman Cabai
A. Penyemaian
menyiapkan media semai berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Dengan ketinggian media semai sekitar 20 cm dan panjang 1m. Sebaiknya pada persemaian diberi naungan berupa alang alang atau daun lain agar bibit yang masih muda tidak terkena sinar matahari secara langsung. Selanjutnya benih disebar pada media semai yang sudah dibuat secara merata kemudian ditutup dengan tanah tipis. Agar benih cepat tumbuh perlu dilakukan penyiraman.
B. Penyiapan Lahan
Tanaman cabai mudah tumbuh hampir pada seluruh lahan pertanian yang tanaman lain dapat hidup. Namun agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang baik, perlu dicari lahan yang subur untuk melakukan budidaya. Keriteria tanah yang bagus untuk budidaya cabai adalah gembur, kaya bahan organik, tidak berair atau becek,dan memiliki ph sekitar 5–6,8.(Rukman 1994).
Tanah pada lahan yang akan ditanami dibersihkan dari rumput kemudian digemburkan bisa dengan cara dicangkul atau dibajak dengan traktor. Ssetelah tanah digemburkan selanjutnya dibuat bedengan dengan arah dari timur kebarat agar seluruh tanaman nantinya mendapat sinar matahari secara merata. Ukuran bedengsan biasanya dibuat dengan lebar sekitar 100–150 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan setempat.
C. Pemasangan Mulsa
Setelah terbentuk bedengan, selanjutnya dipasang mulsa hitam perak pengan posisi warna perak diatas agar dapat memantulkan sinar matahari sehingga hama yang bersembunyi dibawah daun akan pergi. Sebaiknya pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik agar mulsa tidak mudah sobek ketika ditarik. Cara pemasanganya adalah dengan cara menarik kedua ujung memanjang di atas bedengan, lalu pasang pasak dari bambu berbentuk u pada sisi kanan dan kiri bedengan. Jika mulsa sudah terpasang, Lubangi mulsa yang telah terpasang dengan menggunakan potongan kaleng yang tajam dengan cara ditekan, kemudian buat lubang tanam pada mulsa yang sudah dilubangi. Jarak pembuatan lubang tam adalah 60x70 atau 70x70 cm
D. Penanaman
Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Karena jika dilakukan pada siang hari, tanaman akan layu karena bibit masih lemah dan perlu penyesuaian dengan suhu panas secara bertahap. Bibit yang ditanam sebaiknya bibit yang telah berumur 17–23 hari atau telah memiliki jumlah daun sebanyak 2–4 helai. Cara penanamanya adalah dengan mengambil bibit dari tempat persemaia, pengambilan bibit dilakukan secara hati hati. Dengan mencongkel media semai menggunakan solel agar akar tanaman muda tidak rusak, pada waktu menanam usahakan akar tunggang tanaman jangan sampai patah ataupun membengkok. Pada bedengan yang akan ditanami dibuat lubang tanam sesuai dengan panjang akar tanaman, kemudian beri pupuk dasar dan tanam tanaman pada lubang tersebut. Setelah ditanam, Sebaiknya tanaman segera duisiram dan diberi penutup seperti pelepah pisang atau daun daun lainya untuk mencegah layu yang dapat menyebabkan tanaman mati (Pracaya, 1993)
E. Pemeliharaan
Pada fase awal pertumbuhan atau tanaman masih dalam tahap penyesuaia diri dengan lingkungan baru. Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara rutin setiap hari, terutama pada musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat serta perakaranya dalam , tanaman cukup disiram tiga hari sekali. Bila terdapat banyak gulma perlu dilakukan penyiangan, agar tidak menjadi pesaing bagi tanaman kelamaan tanaman akan menjadi kurus dan kerdil. Salah satu penyebab gagal panen atau penurunan hasil panen adalah adanya serangan hama dan penyakit,salah satu penyakit yang sering menyebabkan cabai rontok adalah penyakit busuk buah. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian, pengendalian yang banyak dilakukan adalah dengan penyemprotan menggunakan pestisida. Agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal dan dapat menghasilkan, perlu dilakukan pembuangan tunas air, pembuangan tunas air bertujuan untuk mengurangi pertummbuhan vegetatif agar tanaman tidak terlalu rimbun, serta menghambat pertumbuhan tinggi tanaman agar mempermudah dalam perawatan serta pemanenan. Pembuangan tunas air juga bertujuan untuk mengurangi kelembaban disekitar tanaman , dengan demikian pertumbuhan cendawan akanberkurang serta meningkatkan pertumbuhan generatif (Pracaya 1993)
F. Pemupukan
Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berkualitas pelu dilakukan pemupukan Pada waktu yang tepat serta, serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya. Karena pupuk merupakan nutrisi yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama, yaitu dengan pupuk kandang yang ditaruh pada lubang tanam dengan dosis 1ton per hektar atau dapat juga dengan cara ditugal pada samping tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada saat tanaman berusia sekitar tiga bulan, cara pemupukanya adalah dengan mencampurkan pupuk NPK, KNO putih, urea serta TSP. Dengan perbandingan 4:1:1:1:1, sehingga total semua 8kg kemudian dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian dikocorkan pada perakaran tanaman cabai dengan dosis 250 ml per tanaman. Untuk pemupukan tanaman setelah 3 bulan lebih. Dapat menggunakan pupiuk campuran yang sama pada pemupukan saat tanaman berumur 1 bulan, hanya saja jumlah dosisnya yang ditambah 2:3:8:2, dan dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian disiramkan pada perakaran tanaman dengan dosis 250 ml per tanaman, pemiupukan ini daopat dilakukan setiap dua minggu sekali.
G. Panen
Jika tanaman dirawat dengan baik biasanya sudah dapat dipanen pada usia 4 bulan , pemanenan dapat dilakukan sebanyak 2 kali seminggu. kriteria buah yang sudah siap panen adalah buah yang bener bener tua. biasanya ditandai dengan biji yang padat, berisi dan apabila ditekan buahnya keras, buahnya berwarna hijau tua atau hijau kemerah merahan. Biasanya pemanenean oleh petani dimajukan atau diundur beberapa hari tergantung waktu harga yang sedang tinggi. Memanenanya dilakukan dengan cara memetik tangkai buah secara hati hati agar percabangan dan calon bunga tidak patah atau rusak. Panen dapat dilakukan sampai tanaman berumur 2–3 tahun dengan jumlah panen sampai 96 kali. Pada umumnya sawat panen pertama hanya menghasilkan cabai sedikit kemudian pada panen berikutnya bertambah terus sampai mencapai puncaknya dan selanjutnya akan semaki berkurang hingga akhirnya tanaman mati
Komentar
Posting Komentar