BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG 

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian. Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik.

Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida berkualitas unggul.Jagung hibrida mampu menghasilkan biji jagung lebih banyak dan dapat diterima pasar.  Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen serta memiliki sifat-sifat unggul dari masing-masing varietasnya.

Teknis Penanaman Jagung

keberhasilan budidaya jagung juga ditentukan oleh teknis, budidaya, hingga proses panen. kemudian keberadaan mikroba didalam tanahnya juga menjadi salah satu factor keberhasilan menanam jagung. Untuk lebih jelasnya berikut uraian teknik budidaya tanaman jagung yang baik dan benar agar menghasilkan produksi jagung yang tinggi.

Pemilihan Benih Jagung

Pilihlah benih jagung hibrida yang telah bersertifikat. Pada setiap provinsi di Indonesia telah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih jagung telah diberi perlakuan seed treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai serangan penyakit dan mempermudah syarat tumbuh tanaman jagung.

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman jagung:
Iklim

Beriklim subtropis atau tropis dan didaerah terletak antara 0-500 LU hingga 0-400 LS.

Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.

Suhu optimimum yang baik adalah 21-34 C

Intensitas cahaya matahari langsung, minimal 8 jam per hari

Tanaman jagung tidak ternaungi, agar pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji bahkan tidak membentuk buah.

Media Tanah

Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah gembur).

Mengandung cukup kandungan unsur hara.

pH tanah 5,5-7,5 (apabila pH tanah asam atau < 5,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur pertanian).

Jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah andosol, latosol dengan syarat pH harus memadai untuk ditanami.

Memiliki ketersediaan air yang cukup.

Kemiringan tanah kurang dari 8%.

Ketinggian

Memiliki Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl (diatas permukaan laut).

Waktu dan Cara Menanam Jagung Yang Benar

Pada kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah dibulan Mei-Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung.  Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10-20 ton per hektar. Kemudian semprot dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur. Bakteri (mikroba) yang terkandung dalam Black Bos mampu menghasilkan enzim dan antibiotik yang berfungsi untuk menekan perkembangan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang, bulai, dll).

Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik dan membuat struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen dalam tanah, memudahkan perakaran tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara serta memperbaiki aerasi tanah.

Jarak Tanam Jagung

Pada kondisi tanah yang berjenis tanah becek, sebaiknya dibuatkan bedengan/guludhan agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan adalah 100 cm  dan jarak antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan jarak didalam barisnya adalah 20-25 cm, sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan ataupun yang tidak mengunakan bedengan adalah 75cm x 25cm atau 75cm x 20cm.

Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm kemudian masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari serangan penyakit.

Pemupukan Tanaman Jagung

Setelah tanaman jagung tumbuh ,lakukan penyemprotan dengan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan sayur setiap 10 hari sekali dengan dosis 2 gelas air mineral pada tanaman dan daerah perakaran untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk kimia diberikan pada saat tanaman jagung berumur 10, 21 dan 50 HST dengan memberikan 400 Kg pupuk NPK dan 200-300 pupuk kandungan Nitrogen.

Pemeliharaan Tanaman Jagung

Pemeliharaan tanaman jagung dapat dilakukan dalam berbagai tahap, yaitu:

1. Penjarangan dan Penyulaman

Proses ini dilakukan pada saat tanam ada dua atau lebih benih jagung yang tertanam, sehingga tumbuh dua atau lebih tanaman jagung. Oleh sebab itu, harus dilakukan penjarangan.Proses penyulaman tanaman jagung dilakukan apabila ada tanaman yang mati dengan mengantikan tanaman baru.

2. Penyiangan

Melakukan proses pembersihan tanaman yang pengganggu di sekitar tanaman jagung, seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.

3. Pembumbunan

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan saat proses penyiangan dengan tujuan memperkuat akar tanaman serta membantu mempercepat pertumbuhan.

Panen Dan Pasca Panen

Tanaman jagung siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mulai mengering dan bewarna kecoklatan. Umumnya tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST.

 Ciri-Ciri Tanaman Jagung Siap Panen :

Tanaman jagung dapat di panen saat kondisi masak fisiologis berumur 100-110 HST pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.

Kulit klobotnya telah berwarna coklat.

Rambut jagung pada tongkol telah kering dan berwarna hitam.

Jumlah populasi untuk klobot kering mencapai 90%.

Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak hancur/keras.

Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.

Pasca Panen Jagung

Setelah panen, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung yang paling umum yaitu dengan menjemurnya di ladang atau diatas terpal. Kerusakan pada jagung masih bisa saja terjadi saat proses pengeringan, terutama saat panen jagung dilakukan pada musim hujan. Jagung yang dalam keadaan basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung hingga lebih dari 50%.

Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung 
BUDIDAYA JAGUNG

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian. Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik.

Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida berkualitas unggul.Jagung hibrida mampu menghasilkan biji jagung lebih banyak dan dapat diterima pasar.  Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen serta memiliki sifat-sifat unggul dari masing-masing varietasnya.

Teknis Penanaman Jagung

keberhasilan budidaya jagung juga ditentukan oleh teknis, budidaya, hingga proses panen. kemudian keberadaan mikroba didalam tanahnya juga menjadi salah satu factor keberhasilan menanam jagung. Untuk lebih jelasnya berikut uraian teknik budidaya tanaman jagung yang baik dan benar agar menghasilkan produksi jagung yang tinggi.

Pemilihan Benih Jagung

Pilihlah benih jagung hibrida yang telah bersertifikat. Pada setiap provinsi di Indonesia telah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih jagung telah diberi perlakuan seed treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai serangan penyakit dan mempermudah syarat tumbuh tanaman jagung.

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman jagung:

Iklim

Beriklim subtropis atau tropis dan didaerah terletak antara 0-500 LU hingga 0-400 LS.

Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.

Suhu optimimum yang baik adalah 21-34 C

Intensitas cahaya matahari langsung, minimal 8 jam per hari

Tanaman jagung tidak ternaungi, agar pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji bahkan tidak membentuk buah.

Media Tanah

Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah gembur).

Mengandung cukup kandungan unsur hara.

pH tanah 5,5-7,5 (apabila pH tanah asam atau < 5,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur pertanian).

Jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah andosol, latosol dengan syarat pH harus memadai untuk ditanami.

Memiliki ketersediaan air yang cukup.

Kemiringan tanah kurang dari 8%.

Ketinggian

Memiliki Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl (diatas permukaan laut).

Waktu dan Cara Menanam Jagung Yang Benar

Pada kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah dibulan Mei-Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung.  Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10-20 ton per hektar. Kemudian semprot dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur. Bakteri (mikroba) yang terkandung dalam Black Bos mampu menghasilkan enzim dan antibiotik yang berfungsi untuk menekan perkembangan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang, bulai, dll).

Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik dan membuat struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen dalam tanah, memudahkan perakaran tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara serta memperbaiki aerasi tanah.

Jarak Tanam Jagung

Pada kondisi tanah yang berjenis tanah becek, sebaiknya dibuatkan bedengan/guludhan agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan adalah 100 cm  dan jarak antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan jarak didalam barisnya adalah 20-25 cm, sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan ataupun yang tidak mengunakan bedengan adalah 75cm x 25cm atau 75cm x 20cm.

Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm kemudian masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari serangan penyakit.

Pemupukan Tanaman Jagung

Setelah tanaman jagung tumbuh ,lakukan penyemprotan dengan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan sayur setiap 10 hari sekali dengan dosis 2 gelas air mineral pada tanaman dan daerah perakaran untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk kimia diberikan pada saat tanaman jagung berumur 10, 21 dan 50 HST dengan memberikan 400 Kg pupuk NPK dan 200-300 pupuk kandungan Nitrogen.

Pemeliharaan Tanaman Jagung

Pemeliharaan tanaman jagung dapat dilakukan dalam berbagai tahap, yaitu:

1. Penjarangan dan Penyulaman

Proses ini dilakukan pada saat tanam ada dua atau lebih benih jagung yang tertanam, sehingga tumbuh dua atau lebih tanaman jagung. Oleh sebab itu, harus dilakukan penjarangan.Proses penyulaman tanaman jagung dilakukan apabila ada tanaman yang mati dengan mengantikan tanaman baru.

2. Penyiangan

Melakukan proses pembersihan tanaman yang pengganggu di sekitar tanaman jagung, seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.

3. Pembumbunan

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan saat proses penyiangan dengan tujuan memperkuat akar tanaman serta membantu mempercepat pertumbuhan.

Panen Dan Pasca Panen

Tanaman jagung siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mulai mengering dan bewarna kecoklatan. Umumnya tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST.

 Ciri-Ciri Tanaman Jagung Siap Panen :

Tanaman jagung dapat di panen saat kondisi masak fisiologis berumur 100-110 HST pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.

Kulit klobotnya telah berwarna coklat.

Rambut jagung pada tongkol telah kering dan berwarna hitam.

Jumlah populasi untuk klobot kering mencapai 90%.

Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak hancur/keras.

Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.

Pasca Panen Jagung

Setelah panen, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung yang paling umum yaitu dengan menjemurnya di ladang atau diatas terpal. Kerusakan pada jagung masih bisa saja terjadi saat proses pengeringan, terutama saat panen jagung dilakukan pada musim hujan. Jagung yang dalam keadaan basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung hingga lebih dari 50%.

Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung
BUDIDAYA JAGUNG

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian. Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik.

Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida berkualitas unggul.Jagung hibrida mampu menghasilkan biji jagung lebih banyak dan dapat diterima pasar.  Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen serta memiliki sifat-sifat unggul dari masing-masing varietasnya.

Teknis Penanaman Jagung

keberhasilan budidaya jagung juga ditentukan oleh teknis, budidaya, hingga proses panen. kemudian keberadaan mikroba didalam tanahnya juga menjadi salah satu factor keberhasilan menanam jagung. Untuk lebih jelasnya berikut uraian teknik budidaya tanaman jagung yang baik dan benar agar menghasilkan produksi jagung yang tinggi.

Pemilihan Benih Jagung

Pilihlah benih jagung hibrida yang telah bersertifikat. Pada setiap provinsi di Indonesia telah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih jagung telah diberi perlakuan seed treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai serangan penyakit dan mempermudah syarat tumbuh tanaman jagung.

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman jagung:

Iklim

Beriklim subtropis atau tropis dan didaerah terletak antara 0-500 LU hingga 0-400 LS.

Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.

Suhu optimimum yang baik adalah 21-34 C

Intensitas cahaya matahari langsung, minimal 8 jam per hari

Tanaman jagung tidak ternaungi, agar pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji bahkan tidak membentuk buah.

Media Tanah

Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah gembur).

Mengandung cukup kandungan unsur hara.

pH tanah 5,5-7,5 (apabila pH tanah asam atau < 5,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur pertanian).

Jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah andosol, latosol dengan syarat pH harus memadai untuk ditanami.

Memiliki ketersediaan air yang cukup.

Kemiringan tanah kurang dari 8%.

Ketinggian

Memiliki Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl (diatas permukaan laut).

Waktu dan Cara Menanam Jagung Yang Benar

Pada kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah dibulan Mei-Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung.  Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10-20 ton per hektar. Kemudian semprot dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur. Bakteri (mikroba) yang terkandung dalam Black Bos mampu menghasilkan enzim dan antibiotik yang berfungsi untuk menekan perkembangan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang, bulai, dll).

Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik dan membuat struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen dalam tanah, memudahkan perakaran tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara serta memperbaiki aerasi tanah.

Jarak Tanam Jagung

Pada kondisi tanah yang berjenis tanah becek, sebaiknya dibuatkan bedengan/guludhan agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan adalah 100 cm  dan jarak antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan jarak didalam barisnya adalah 20-25 cm, sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan ataupun yang tidak mengunakan bedengan adalah 75cm x 25cm atau 75cm x 20cm.

Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm kemudian masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari serangan penyakit.

Pemupukan Tanaman Jagung

Setelah tanaman jagung tumbuh ,lakukan penyemprotan dengan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan sayur setiap 10 hari sekali dengan dosis 2 gelas air mineral pada tanaman dan daerah perakaran untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk kimia diberikan pada saat tanaman jagung berumur 10, 21 dan 50 HST dengan memberikan 400 Kg pupuk NPK dan 200-300 pupuk kandungan Nitrogen.

Pemeliharaan Tanaman Jagung

Pemeliharaan tanaman jagung dapat dilakukan dalam berbagai tahap, yaitu:

1. Penjarangan dan Penyulaman

Proses ini dilakukan pada saat tanam ada dua atau lebih benih jagung yang tertanam, sehingga tumbuh dua atau lebih tanaman jagung. Oleh sebab itu, harus dilakukan penjarangan.Proses penyulaman tanaman jagung dilakukan apabila ada tanaman yang mati dengan mengantikan tanaman baru.

2. Penyiangan

Melakukan proses pembersihan tanaman yang pengganggu di sekitar tanaman jagung, seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.

3. Pembumbunan

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan saat proses penyiangan dengan tujuan memperkuat akar tanaman serta membantu mempercepat pertumbuhan.

Panen Dan Pasca Panen

Tanaman jagung siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mulai mengering dan bewarna kecoklatan. Umumnya tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST.

 Ciri-Ciri Tanaman Jagung Siap Panen :

Tanaman jagung dapat di panen saat kondisi masak fisiologis berumur 100-110 HST pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.

Kulit klobotnya telah berwarna coklat.

Rambut jagung pada tongkol telah kering dan berwarna hitam.

Jumlah populasi untuk klobot kering mencapai 90%.

Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak hancur/keras.

Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.

Pasca Panen Jagung

Setelah panen, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung yang paling umum yaitu dengan menjemurnya di ladang atau diatas terpal. Kerusakan pada jagung masih bisa saja terjadi saat proses pengeringan, terutama saat panen jagung dilakukan pada musim hujan. Jagung yang dalam keadaan basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung hingga lebih dari 50%.


Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung
Hama

Ulat Daun (prodenia litura)

Hama ulat daun ini akan menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang berumur sekitar 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar menjadi rusak.Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.

Lalat bibit(Atherigona exigua)

 

Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Ulat Grayak atau Ulat Agrotis

Bagian Tanaman jagung yang diserang hama ini adalah bagian batang yang masih muda, batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:

Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran tinggi.
Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak di temukan di pulau jawa.

Pengendalian ulat ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang sesuai dan menggunakan dosis sesuai anjuran.

2. Penyakit

Hawar daun turcicum

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak tersebut kemudian menjadi besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila parah maka daun seperti terbakar. Penyebab penyakit ini adalah Helminthos porrirum turcicum.

Hawar daun maydis

Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun. Bila parah penyakit ini akan menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati.

Hawar daun corbonum

Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun. Penyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan thiram dan karboxin, serta pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55°C.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDIDAYA TANAMAN KENTANG